Breaking News

DEBAT PERDANA MJA DI UNTUNGKAN DAN MENDAPAT NILAI PLUS TERKAIT RENCANA PEMBANGUNAN PELAYANAN PUBLIK KEDEPAN SESUAI VISI MISI MJA


Lombok Utara - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lombok Utara (KLU) 2024 telah tiba, tahap demi tahap telah dilewati oleh ketiga calon Bupati dan Calon Wakil Bupati KLU. Yang masih fresh diingatan adalah tahapan Debat Perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Utara pada 30 Oktober 2024 berlokasi di KPU Lombok Utara.

Pada Debat Perdana ini, KPU mengangkat tema “Layanan Publik” sebagai tema besar. Tema ini dirasa cukup kuasai oleh pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Nomor urut 3 yaitu Dr. TGH. Lalu Muchsin Efendi Mukhtar, LC. MA dan H. Junaidi Arif, SP. Yang lebih dikenal dengan MJA.

MJA terlihat cukup matang dalam menghadapi debat perdana ini. Secara materi, MJA cukup menguasai. Bahkan MJA mempertanyakan kinerja pasangan calon lain yang notabene sudah sempat menjabat bahkan salah satunya sedang menjabat sebagai Wakil Bupati KLU. Salah satunya mengenai pelayanan pemulihan pasca gempa 2018 lalu, pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG), misalnya. MJA merasa ada ketidak beresan pada penyelesaian pembangunan RTG di tengah masyarakat, apalagi belakangan santer terdengar dan viral di media sosial mengenai pembongkaran RTG yang belum terbayar oleh Pemerintah pada saat itu.

Pertanyaan ini tertuju kepada pasangan calon nomor urut 1 yang pada masa pemulihan sedang menjabat sebagai Bupati Lombok Utara dan pasangan calon nomor urut 2 yang terpilih pada Pilkada 2020 lalu dan menjabat sebagai Wakil Bupati yaitu Danny Carter, sempat menjanjikan akan menyelesaikan persoalan RTG.

Walaupun pertanyaan ini dianggap keluar dari Sub Tema mengenai “Penyelesaian RTLH” oleh Calon Wakil Bupati Nomor Urut 2. Namun MJA merasa penting untuk disandingkan dengan RTG, karena kekacauan data pada saat itu menjadi salah satu kendala dan akhirnya menjadi persoalan serius di kemudian hari. MJA hanya mengingatkan bahwa jangan sampai penyelesaian RTLH akan seperti carut marutnya RTG, kemudian masyarakat yang menjadi korban dari ketidak seriusnya pemerintah menyelesaikan masalah tersebut.

Pada program kerja yang lain dan sesuai dengan Sub Tema “Penyelesaian RTLH” pada Debat Perdana, MJA sudah merancangnya dengan seksama, bahwa pendataan dilakukan secara ketat, transparan dan tepat sasaran, supaya tidak terjadi persoalan dikemudian hari seperti pembangunan RTG. 

Kemudian MJA mengingatkan kembali, bahwa program kerja yang ditawarkan adalah program keberpihakan terhadap masyarakat. Bagaimana kemudian masyarakat ikut andil dalam membangun Kabupaten Lombok Utara secara aktif. APBD KLU yang dirasa cukup besar, MJA sangat optimis  mewujudkan program yang disebut dengan “Dusun Mandiri”. Dimana program ini akan menyasar langsung 457 Dusun yang ada di KLU, dengan kucuran dana sebesar 100-300 juta per dusun setiap tahunnya. Program tersebut dianggap sangat mujarab untuk kemajuan Kabupaten Lombok Utara, tentu dengan proses yang cepat.

 

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close