Lombok Utara- Visi misi pasangan calon bupati dan wakil bupati Lombok Utara nomor urut 3, Doktor Muchsin dan Junaidi Arif terus mendapat kritikan dari tim lawan terkait program Rp 100 sampai Rp 300 juta perdusun.
Dimana tim lawan menganggap program tersebut sebuah kemunduran dalam pembangunan daerah.
Juru kampanye pasangan calon MJA sekaligus ketua DPRD Lombok Utara Agus Jasmani mempertanyakan apakah pemerintah sebelumnya sudah ada memberikan.
“Disebut ada kemunduran ,mang sebelumnya ada kemajuan ?Pembangunan yg melebihi angka itu mungkin itu hanya terjadi di dusun dusun tertentu saja,”ucapnya dengan penuh tanda tanya.Jum'at (8/11/2024).
Menurutnya bahwa selama ini program yang masuk dusun itu sebagaian besar hanya masuk lewat aspirasi yang di usulkan dewan.
,"Sementara aspirasi dewan itu sangat terbatas sehingga tidak mampu menjangkau semua dusun”,katanya
Disebutkan bahwa paket MJA dengan visi misi Rp 100- Rp 300 juta pertahun perdusun menjawab semua itu ,supaya ada pemerataan ,tidak ada lagi dusun yang teriak kaerna tidak ada program yang masuk di dusunnya.
,"Jadi PR kita ,masalah masalah masih banyak di bawa khusus nya di dusun ,sehingga kami meyakini dengan adanya program ini nanti banyak masalah itu dapat teratasi,"tegasnya.
Menurutnya Kalau banyak persoalan masyarakat bisa kita atasi di bawah ,saya kira itu bukan kemunduran dan malah program dusun mandiri ini jauh lbih rasional dari pada kita menghayal membangun Perguruan tinggi utk saat ini.
,"Dan kami MJA dari awal baik dalam sosialisasi maupun dalam kampanye ,kami tidak pernah mengatakan akan memeberikan dalam bentuk uang tetapi kami akan memberikan dalam bentuk program yang di usulkan sendiri oleh masyarakat yang bernilai Rp 100- Rp 300 juta perdusun pertahun,"paparnya.
,"InsyaAllah paket MJA bukan pendusta,hadir untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan siap mundur bila program ini tidak terwujud,"pungkasnya.
0 Komentar